Gangguan psikologi pada ibu bersalin
Puji syukur kami panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Gangguan Psikologi pada Ibu Bersalin” dengan
tepat waktu.
Penulisan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan serta menambah wawasan tentang
masalah Ganguan psikologi pada ibu bersalin yang tidak semua ibu mengalami hal
ini. Dimulai dari pengertian, penyebab, faktor resiko serta penatalaksanaan. Penulisan
makalah ini berdasarkan pada data sekunder dari beberapa informasi baik dari
buku maupun internet yang membahas tentang Gangguan psikologi pada ibu
bersalin.
Kami berharap semoga
makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua dan dapat menambah wawasan
kita lebih dalam mengenai Gangguan psikologi pada ibu bersalin. Kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kritik dan saran
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Yogyakarta, 04 Juni 2015
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekarang disadari bahwa penyakit dan komplikasi
obstetrik tidak semata-mata disebabkan oleh gangguan organik. Beberapa
diantaranya ditimbulkan atau diperbuat oleh gangguan psikologik. Latar belakang
timbulnya penyakit dan komplikasi dapat dijumpai dalam berbagai tingkat
ketidakmatangan dalam perkembangan emosional dan psikoseksual dalam rangka
kesanggupan seseorang dalam menyesuaikan diri dengan situasi tertentu yang
sedang dihadapi, dalam hal ini khususnya kehamilan, persalinan dan nifas.
Karena rasa nyeri dalam persalinan sejak zaman dahulu sudah menjadi pokok
pembicaraan diantara wanita, maka banyak calon ibu menghadapi kehamilan dan
kelahiran anaknya dengan perasaan takut dan cemas.
Tidaklah mudah untuk menghilangkan rasa takut
yang sudah berakar dalam itu, akan tetapi dokter dan bidan dapat berbuat banyak
dengan membantu para wanita yang disinggapi perasaan takut dan cemas. Sejak
pemeriksaan kehamilan pertama kali dokter atau bidan harus dengan kesabarannya
meyakinkan calon ibu bahwa kehamilan dan persalinan adalah hal yang normal dan
wajar. Dia tidak hanya harus menimbulkan kepercayaan, akan tetapi harus pula
menimbulkan anggapan pada wanita yang bersangkutan bahwa ia seorang kawan yang
ahli dalam bidangnya dan yang sungguh-sungguh berkeinginan mengurangi rasa
nyerinya serta menyelamatkan ibu dan anak. Perubahan psikologis keseluruhan
seorang wanita yang sedang mengalami persalinan sangat bervariasi, tergantung
pada persiapan dan bimbingan antisipasi yang ia terima selama menghadapi
persalinan, dukungan yang diterima wanita dari pasangannya, orang terdekat
lain, keluarga dan pemberi perawatan.
B. Rumusan Masalah
1.
Apakah yang dimaksud dengan gangguan psikologis pada ibu bersalin ?
2.
Apa sajakah penyebab gangguan psikologi pada ibu bersalin ?
3.
Apa saja macam-macam gangguan pada masa persalinan ?
4.
Bagaimana cara pencegahan gangguan psikologi pada ibu bersalin?
5.
Bagaimana penatalaksanaan gangguan psikologi pada ibu bersalin ?
6.
Bagaimana peran bidan pada gangguan psikologi pada ibu bersalin ?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian dari gangguan psikologi pada ibu bersalin.
2.
Untuk mengetahui penyebab dari gangguan psikologi pada ibu bersalin.
3.
Untuk mengetahui macam-macam gangguan pada masa
persalinan.
4.
Untuk mengetahui cara pencegahan gangguan psikologi
pada ibu bersalin.
5.
Untuk mengetahui cara penatalaksanaan gangguan psikologi pada ibu bersalin.
6.
Untuk mengetahui peran bidan dalam menangani gangguan psikologi pada ibu
bersalin.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Gangguan psikologi pada ibu bersalin
Persalinan merupakan hal yang paling
ditunggu-tunggu oleh para ibu hamil, sebuah waktu yang menyenangkan namun di
sisi lain merupakan hal yang paling mendebarkan. Persalinan terasa akan
menyenangkan karena si kecil yang selama sembilan bulan bersembunyi di dalam
perut anda akan muncul terlahir ke dunia. Di sisi lain persalinan juga menjadi
mendebarkan khususnya bagi calon ibu baru, dimana terbayang proses persalinan
yang menyakitkan, mengeluarkan energi yang begitu banyak, dan sebuah perjuangan
yang cukup melelahkan.
Gangguan yang terjadi pada seorang ibu menjelang
persalinan, yang bersumber pada rasa takut & sakit pada fisik yg teramat
sangat. Pada ibu hamil banyak terjadi perubahan , baik fisik maupun psikologis.
Begitu jaga pada ibu bersalin, perubahan psikologis pada ibu bersalin wajar
terjadi pada setiap orang namun ia perlu memerlukan bimbingan dari keluarga dan
penolong persalinan agar ia dapat menerima keadaan yang terjadi selama persalinan
dan dapat memahaminya sehingga ia dapat beradaptasi terhadap perubahan yang
terjadi pada dirinya.
Perubahan psikologis selama persalinan perlu
diketahui oleh penolong persalinan dalam melaksanakan tugasnya sebagai
pendamping atau penolong persalinan.
Perubahan psikologis pada kala satu, beberapa keadaan dapat terjdi pada ibu
dalam persalinan, trauma bagi ibu yang pertama kali melahirkan, perubahan-perubahan
yang di maksud adalah:
a.
Perasaan
tidak enak.
b.
Takut dan
ragu-ragu akan persalinan yang di hadapi.
c.
Ibu dalam
menghadapi persalinan sering memikirkan antara lain apakah persalinan berjalan
normal.
d.
Menganggap
persalinan sebagai cobaan.
e.
Apakah
penolong persalinan dapat sabar dan bijaksana dalam menolongnya.
f.
Apakah bayi
normal apa tidak.
g.
Apakah ia
sanggup merawat bayinya.
h.
Ibu cemas.
1.
Perubahan
Psikologis Ibu saat Persalinan
·
Fase Laten :
Pada fase ini ibu biasanya merasa lega dan bahagia karena masa kehamilannya
akan segera berakhir. Namun pada awal persalinan wanita biasanya gelisah,
gugup, cemas dan khawatir sehubungan dengan rasa tidak nyaman karena kontraksi.
Biasanya ia ingin berbicara, perlu ditemani, tidak tidur, ingin berjalan-jalan
dan menciptakan kontak mata. Pada wanita yang dapat menyadari bahwa proses ini
wajar dan alami akan mudah beradaptasi dengan keadaan tersebut.
·
Fase Aktif :
saat kemajuan persalinan sampai pada waktu kecepatan maksimum rasa
khawatir wanita menjadi meningkat. Kontraksi semakin kuat dan fekuensinya lebih
sering sehingga wanita tidak dapat mengontrolnya. Dalam keadaan ini wanita akan
lebih serius. Wanita tersebut menginginkan seseorang untuk mendampinginya
karena dia merasa takut tidak mampu beradaptasi dengan kontraksinya.
Kebutuhan
ibu selama persalinan:
a. Kebutuhan fisiologis
b. Kebutuhan rasa aman
c. Kebutuhan dicintai dan mencintai
d. Kebutuhan harga diri
e. Kebutuhan aktualisasi diri
2.
Apa sajakah penyebab Gangguan
psikologi pada ibu bersalin ?
· Perubahan hormon
Perlu
diketahui, ketika mengandung bahkan setelah melahirkan terjadi
"fluktuasi" hormonal dalam tubuh. Hal inilah yang antara lain
menyebabkan terjadinya gangguan psikologis pada ibu yang baru melahirkan.
·
Kurangnya persiapan
mental
Yang dimaksud di sini adalah kondisi psikis atau mental yang kurang dalam menghadapi
berbagai kemungkinan seputar peran ganda merawat bayi, pasangan, dan diri
sendiri. Terutama hal-hal baru dan "luar biasa" yang
bakal dialami setelah melahirkan. Ini tentunya dapat menimbulkan masalah. Penderitaan fisik dan beban jasmaniah selama
berminggu-minggu terakhir masa kehamilan itu menimbulkan banyak gangguan psikis
dan pada akhirnya meregangkan jalinan hubungan ibu dan anak yang semula tunggal
dan harmonis. Maka beban inilah yang menjadi latar belakang dari impuls-impuls
emosional yang diwarnai oleh sikap permusuhan terhadap bayinya. Lalu ibu
tersebut mengharapkan jika bayi yang dikandungnya untuk segera dikeluarkan dari
rahimnya.
· Keinginan narsistis
Keinginan yang narsistis ini cenderung menolak kelahiran bayinya, dan ingin
mempertahankan bayinya selama mungkin di dalam kandungan. Peristiwa ini
disebabkan oleh :
a)
Fantasi tentang calon bayinya yang akan menjadi
objek kasih sayang
b)
Beban fisik oleh semakin membesarnya bayi dalam
kandungan
Kedua peristiwa itu
menimbulkan kecenderungan kuat untuk cepat-cepat “ melemparkan sang bayi keluar
“ dari kandungan.
3.
Apa saja Macam-macam
gangguan pada masa persalinan ?
1.
gelisah dan
takut menjelang persalinan terdiri dari :
·
cemas
terhadap proses persalinan
·
cemas
terhadap kondisi bayi
·
cemas
menghadapi rasa sakit
·
cemas
terhadap mitos-mitos
·
takut mati
4.
gangguan
bounding attachment
pengertian bounding attachmet/ keterikatan awal/
ikatan batin adalah suatu proses dimana sebagai hasil dari interaksi terus
menerus antara bayi dan orang tua yang bersifat saling mencintai, memberikan
keduanya pemenuhan emosional dan saling membutuhkan.
5. Bagaimana cara pencegahan
Gangguan psikologi pada ibu bersalin ?
Tugas penting atau yang paling utama dari seorang wanita dalam proses
kelahiran bayinya, khusus pada periode permulaan (periode mulai melebarnya
saluran vagina dan ujung uterus) ialah sebagai berikut:
a.
Sepenuhnya patuh
mengikuti kekuatan-kekuatan naluriah dari dalam
b. Memberikan partisipasi sepenuhnya
c.
Dengan kesabaran sanggup
menderita segala kesakitan.
Selanjutnya , jika proses kesakitan pertama-tama
menjelang kelahiran itu disertai banyak ketegangan batin dan rasa cemas atau
ketakutan yang berlebihan, atau disertai kecenderungan yang sangat kuat untuk
bertingkah super aktif, dan mau mengatur sendiri proses persalinan maka:
a.
Proses kelahiran bayi
bisa menyimpang dari pola normal dan spontan
b.
Prosesnya kan sangat
terganggu (merupakan kelahiran yang abnormal).
Situasi pada periode
kedua berlangsung agak berbeda sekarang wanita harus berkerja keras menahan
kesakitan yang semakin hebat. Dan tekanan-tekanan dalam perut harus disertai
usaha merejan secara sungguh-sungguh.semua ini dibarengi dengan
kontrak-kontraksi dari dalam, diperkuat oleh kemamuan sendiri, dan dirangsang
oleh dorongan serta sugesti dari luar yaitu dari bidan, dokter dll maka segenap
daya psikis dan fisik wanita benar-benar dikonsentrasikan pada pengabdian diri
untuk melanggenggkan generasi manusia dengan jalan melahirkan bayinya.
6.
Bagaimana penatalaksanaan gangguan psikologi pada ibu bersalin ?
a.
Adapun
cara-cara mengatasi masalah psikologis pada saat persalinan, yaitu:
Kegiatan konseling pada ibu melahirkan merupakan pemberian bantuan kepada
ibu yang akan melahirkan. Adapun langkah-langkah konseling kebidanan pada ibu
melahirkan seperti:
1) Menjalin hubungan yang mengenakan (rapport) dengan klien.
2) Bidan menerima klien apa adanya dan memberikan dukungan yang positif.
3) Kehadiran merupakan bentuk tindakan aktif
keterampilan yang meliputi mengatasi semua kekacauan/kebingungan, memberikan
perhatian total kepada klien. Bidan dalam memberikan pendampingan klien yang
bersalin difokuskan secar fisik dan psikologis.
4) Mendengarkan, bidan selalu
mendengarkan dan memperhatikan keluhan klien.
5) Sentuhan dalam pendampingan klien yang bersalin
Sentuhan bidan terhadap klien akan memberikan rasa nyaman dan dapat membantu
relaksasi.
Misalnya: ketika kontraksi pasien merasakan kesakitan, bidan memberikan
sentuhan pada daerah pinggang klien. Sehingga pasien akan merasa nyaman.
6) Memberikan informasi tentang kemajuan persalinan
Merupakan upaya untuk memberikan rasa percaya diri pada klieb bahwa klien dapat
menyelesaikan persalinanya.
7) Memandu persalinan
Misalnya : bidan menganjurkan klien meneran pasa saat his berlangsung
8) Mengadakan kontak fisik dengan klien
Misalnya: mengelap keringat, mengipasi , memeluk pasien, menggosok klien.
9) Memberikan pujian kepada klien atas usaha yang telah dilakukannya
Misalnya : bidan mengatakan: “bagus ibu, pintar sekali menerannya”.
10) Memberikan ucapan selamat kepada klien atas kelahiran anaknya dan
mengatakan ikut berbahagia
b. Bila diperlukan alternatif pilihan yaitu melahirkan tanpa rasa sakit dengan
metode
relaksasi
Hypnobrithing.
Hypnobrithing adalah suatu hipnoterapi yang dilakukan dengan melakukan
kontak langsung dengan alam bawah sadar sehingga mencapai kondisi rileks yang
mendalam dan stabil, kita akan mampu menanamkan suatu program atau konsep baru
yang secara otomatis akan mempengaruhi kehidupan dan tindakan kita sehari-hari.
c.
Menggunakan
media air guna mengurangi rasa sakit, seperti metode Water Birth
Manfaat bagi ibu :
Para pakar kesehatan dibidang
ginekologi mengakui bahwa melahirkan didalam air memiliki kelebihan dibanding
metode melahirkan lain, yaitu:
·
Ibu akan merasa
lebih rileks karena semua otot yang berkaitan dengan persalinan menjadi lebih
elastis
·
Metode ini juga
akan mempermudah proses mengejan, sehingga rasa nyeri selama persalinan tidak
terlalu dirasakan.
·
Di dalam air
proses pembukaan jalan lahir akan berjalan lebih cepat.
Manfaat bagi bayi :
·
Menurunnya
resiko cedera kepala bayi.
·
Peredaran darah
bayi akan lebih baik, sehingga tubuh bayi akan cepat memerah setelah
dilahirkan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dengan
semakin majunya peradaban, kepercayaan takhayul terhadap kekuatan-kekuatan gaib
dan supranatural yang membarengi fungsi reproduksi menjadi semakin menipis.
Sebab kemajuan teknis di bidang biologi, anatomi, fisiologi, kedokteran, dan
medis banyak sekali mengurangi resiko kematian saat persalinan. Akan tetapi,
dalam adab kebudayaan modern dengan macam-macam kemajuan ilmiah dan berbagai
macam paham materialistis sekarang ini, bentuk hantu-hantu gaib yang mengancam
kelahiran itu mendapat bentuk baru yaitu :
Kecemasan
atau ketakutan terhadap dosa-dosa sendiri, terutama dosa terhadap ibu. Dan
kecemasan tersebut beralih bentuk menjadi perasaan takut mati di waktu
melahirkan bayi, takut kalau dirinya sendiri yang mati atau bayinya,
diakibatkan karma dari dosa-dosa terhadap ibunya.
DAFTAR PUSTAKA
Kartono,
kartini. Psikologi Wanita Jilid 2 ( Mengenal Wanita Sebagai Ibu & Nenek ).
Jakarta : Mandar Maju